Kamis, 22 September 2011

cara download mediafire for avisena 09

1. Ketik di Address Bar www.mediafire.com/avisena


2.Setelah beberapa saat, beberapa subfolder(mirip dengan windows explorer) materi kuliah akan tampak di layar monitor anda
Silakan pilih materi kuliah yg akan kalian unduh
contoh: pilih Patologi anatomi

3. Akan muncul beberapa file materi kuliah (contoh: patologi anatomi). Langsung aja pilih file yang anda inginkan untuk diunduh


4. Tunggu sesaat


5. Langsung tekan "click here to start download from mediafire"

6. Saat muncul window konfimasi, apakah anda akan mendownloadnya. Pilih OK

7.Done


Semoga bermanfaat
CMIIW

Jumat, 12 November 2010

Christian Vieri

Vieri merupakan salah satu mantan striker paling berbahaya di Eropa. Dia sempat menjadi pemain termahal di dunia ketika diboyong oleh Inter Milan dari SS Lazio dengan harga £32 juta pada tahun 1999. Vieri merupakan salah seorang pemain yang suka berpindah klub. Puncak karirnya ketika ia mengenakan seragam Atletico Madrid, SS Lazio, dan Inter Milan. Pemain berjuluk "Bobogol" ini mencetak lebih dari 100 gol ketika berseragam Nerazzuri. Ia merupakan tipikal striker yan mengandalkan fisik dan kemampuan heading. Bahkan ia tercatat sebagai pencetak gol heading terbanyak sepanjang sejarah Liga Italia

Vieri juga mempunyai banyak gelar pribadi, termasuk Pichichi(1998), Capocannonieri(2003), dan 2 kali pemain terbaik serie A. Dia juga berhasil mencetak 9 gol dari 9 pertandingannya di Piala Dunia 1998 dan 2002 .

Masa kecil Vieri banyak dihabiskan di Sydney setelah keluarganya mmeninggalkan Bologna pada tahun 1970an. Vieri kecil menyukai sepak bola dan kriket, bahkan ia hampir menjadi seorang pemain kriket profesional. Adiknya, Massimiliano Vieri juga merupakan pesepakbola profesional, namun karir Massimiliano tidak secemerlang Christian. Setelah orang tuanya kmbali ke Italia, Vieri memutuskan untuk bergabung bersama tim lokal Marconi Stallions.

Karir Vieri mulai menanjak ketika ia membela Juventus, dimana ia menjadi top skorer tim bersama Alen Boksic. Performa yang cukup menawan itu membuat Atletico Madrid tertarik untuk merekrutnya pada tahun 1997. Di Spanyol, Vieri berhasil menjadi Pichichi dengan 24 gol dari 24 pertandingan. Hanya bertahan 1 musim di Vicente Calderon, Vieri memutuskan untuk pindah ke Lazio. Karirnya yang semaikn moncer membuat presiden Inter Milan, Massimmo Morrati terpincut, Moratti menjadikan Vieri sebagai pemain termahal di dunia dengan rekor transfer £32 juta. Mengenakan nomor punggung 32, Vieri menjadi mesin gol utama Inter Milan. Namun ia gagal mempersembahkan gelar serie A selama berkarir di Giuseppe Meazza.

Setelah 6 tahun berkarir di Inter, Inter memutus kontrak Vieri pada tahun 2005. Ia memutuskan menyeberang ke rival sekota Inter, AC Milan. Hanya 6 bulan disana, ia gagal menjadi pilihan utama pelatih Carlo Ancelotti, Ia mencoba bergabung ke AS Monaco. Namun karena sering diganggu cedera, karir Vieri tidak bersinar di Prancis. Setelah itu ia kembali ke Italia untuk bergabung bersama Atalanta dan Fiorentina. Vieri memutuskan pensiun pada tahun 2009.

Sabtu, 06 November 2010

Ruud Gullit



CERDAS, cepat, bervisi, kuat, terampil, berani, juga tak kenal lelah. Sederet kata itu tampaknya belum seluruhnya cukup untuk menggambarkan Ruud Gullit kala aktif sebagai pemain. Gullit seolah memiliki segalanya, kemudian dia eksploitasi menjadi sebuah permainan yang mengagumkan.

Sepanjang pertandingan, Gullit akan beroperasi di mana pun juga, seolah satu lapangan masih belum cukup. Pemain berjuluk Bunga Tulip Hitam ini memang tipe penjelajah yang tak kenal lelah. Hebatnya, dia memiliki kemampuan menyerang sama hebatnya dengan kemampuan bertahan.

Karakter itu didukung keterampilan yang baik. Kedua kakinya seolah sama baiknya. Selain itu, Gullit juga kuat dalam adu udara. Bahkan dia memiliki sundulan yang amat kencang. Soal umpan, dia juga cerdik dan akurat. Produktivitas Marco van Basten di timnas maupun di AC Milan tak lepas dari assist-assist Gullit.

Ibarat tulip, Gullit sangat menonjol di antara hamparan tulip. Bahkan, aromanya menyebar ke mana-mana. Dia mengorkestrasi permainan, sekaligus bisa menjadi aktor utama yang sangat menentukan.

Mengawali karier sejak bocah di Meerboys, Gullit memang sudah spesial. Dia berkembang paling cepat di antara rekan-rekannya, hingga Harleem berani memakainya di kompetisi senior saat umurnya baru 17 tahun. Meski muda, dia cepat berpengaruh. Klub-klub besar pun menggilirnya. Setelah dipakai Feyenoord, PSV Eindhoven, kemudian dia memecahkan rekor transfer pemain pada 1987, saat dibeli AC Milan senilai 6,5 juta pounds.

“Gullit pemain yang sangat dibutuhkan Milan. Dia tipe pemain yang bisa mengubah banyak hal,” puji Presiden Milan waktu itu, Silvio Berlusconi.

Pujian yang tak berlebihan. Apalagi tahun itu dia terpilih sebagai Pemain Terbaik Eropa dan Pemain Terbaik Dunia. Pernyataan Berlusconi makin terbukti setelah Gullit tampil luar biasa di Piala Eropa 1988. Bersama Frank Rijkaard dan Marco van Basten, dia menjadi kunci sukses Belanda menjadi juara. Kemudian, di Milan dia memberikan banyak gelar.

Sejak itu nama Gullit berkibar di mana-mana. Hanya Maradona yang bisa mengalahkan pesonanya. Meski begitu, pesona Gullit tetap memiliki daya tarik besar. Enam klub sudah dia bela. Hebatnya, dia selalu meninggalkan kenangan indah buat klub yang dibelanya.

Prestasi-prestasi besar dia persembahkan. Kecuali di Harleem. Tapi, di klub profesional pertamanya itu dia tetap memberikan sumbangan besar. Setidaknya, dia mampu membuat Harleem bersaing dengan klub Belanda lainnya dan terhindar dari degradasi. Dalam 91 penampilan di klub itu, dia mencetak 32 gol.

Puncak prestasinya tentu di Milan. Dia meraih segalanya: juara Serie-A, Liga Champions, Piala Super, dan Piala Toyota. Sayang, cedera lutut membuatnya harus disingkirkan ke Sampdoria. Meski begitu, dia masih bisa memberikan gelar Coppa Italia. Bahkan di ujung kariernya bersama Chelsea, dia masih memberikan gelar Piala FA.

Gullit memang pemain yang spesial. Meski posisinya sebagai gelandang, dia punya serangan yang tajam. Sepanjang kariernya, dia tampil di 465 pertandingan dengan torehan gol 175. Cukup produktif untuk ukuran gelandang.

Yang hebat, Gullit juga tipe pemikir. Bahkan dia pernah mengusulkan agar pergantian pemain diperbanyak sampai tujuh orang. Hanya, pada 15 menit terakhir hanya boleh sekali pergantian.

Sayangnya, Gullit kadang kelewat keras dan teguh pada pendirian. Itu yang membuatnya kerap terlibat konflik dengan orang-orang terdekatnya. Ketika di Milan, dia terlibat masalah dengan kapten Marco Baresi dan pelatih Fabio Capello. Bahkan, sejak Capello masuk, Gullit kabarnya tak pernah saling bertatap muka.

Ditambah konfliknya dengan Baresi, posisinya di Milan menjadi makin tertekan. Pindahnya Gullit ke Sampdoria pada musim 1993-94 diperkirakan karena kopnflik itu. Padahal, Gullit waktu itu masih tampil bagus.

Di timnas Belanda dia juga sering terlibat konflik dengan pelatih Dick Advocaat. Bahkan pada 1993 dia menyatakan mundur dari timnyas, selama masih dilatih Advocaat. Setahun kemudian dia kembali membela Der Oranje, tapi kemudian meninggalkan latihan dengan kemarahan. Sejak itu, dia tak pernah memakai seragam oranye lagi.

Ketika pindah ke Chelsea sebagai pemain merangkap manajer, dia juga terlibat konflik dengan manajemen. Akibat sikapnya yang keras, pembicaraan kontrak tak pernah selesai. Bahkan, Gullit akhirnya dipecat dengan alasan punya kehidupan pribadi yang tak bisa jadi contoh. Dia dianggap playboy. Gullit mengaku agak playboy, tapi dia tahu bagaimana bersikap profesional dalam sepak bola.

“Aku terlalu larut dalam egoku. Menyenangkan bisa bermain di berbagai klub dan keliling dunia. Di mana un bermain, aku berusaha seprofesional mungkin. Tapi sebagai bapak, aku telah gagal,” ujar Gullit yang memiliki enam anak dari tiga wanita.

Bahkan kelak, ketika menjadi manajer Newcastle, dia kembali terlibat konflik dengan Alan Shearer. “Membayar mahal kepada Shearer merupakan pemborosan,” katanya. Sejak itu, dia dan idola Newcastle itu tak pernah akur.

Lepas dari sisi-sisi buruk itu, Gullit sebagai pemain nyaris tak pernah cela. Seindah julukannya, Bunga Tulit Hitam. Dia selalu memamerkan permainan eksplosif, menguasai setiap inci lapangan, membuka peluang bagi rekan, ikut menahan gempuran lawan, juga produktif mencetak gol. Permainan yang selalu meninggalkan gelar di setiap klub yang dibelanya.

sumber:kompas.com

TOP gol yang di buat oleh kiper


1.Vincent Enyeama
Kiper Internasional Nigeria ini menambah daftar kiper yg mencetak gol di Liga Champions dengan mencetak gol penalti melawan Red Bull Salzburg di-play off leg pertama. Enyeama, yang bermain bagus bagi Super Eagles selama Piala Dunia 2010, tidak jarang mencetak gol. Januari lalu, dia mencetak gol kemenangan dengan tendangan penalti untuk menghempaskan Zambia dari Piala Afrika.

2.Frank Moss
Frank Moss menandatangani kontrakuntuk Arsenal pada November 1931 dan melakukan debut melawan Chelsea keesokan harinya. Dia untuk memenangkan tiga gelar juara berturut-turut Liga. Pada pertandingan melawan Everton Maret 1935 Frank dislokasi bahu di jatuh berat.Namun Moss bersikeras memainkan sisa permainan di sayap kiri(tidak diperbolehkan pergantian pemain pada waktu itu). Dalam serangan balasan Arsenal-, ia mencetak gol untuk membuat timnya unggul. Setelah itu, bahu nya semakin parah. Akhirnya The Gunners menang 2-0 dalam perjalanan mereka ke hat-trick gelar. Moss, yang juga mencetak dua gol dalam persahabatan untuk Arsenal, dan punya 4 caps untuk timnas Inggris, hanya bermain lebih lima pertandingan Liga sebagai akibat komplikasi berulang dari cedera bahu. Dia disarankan untuk pensiun pada Maret 1937, dalam usia 27.

3.Dimitar Ivankov
Pemain Bulgaria baru-baru ini membantu Bursaspor untuk menjadi juara Liga Turki, dengan unggul 1 poin dari Fenerbahce. Ivankov memiliki rekor mencetak 41 gol dalam karirnya, Jumlah golnya hanya kalah oleh Chilaver dan Rogerio Ceni.


4.Peter Schmeichel
Kiper terbaik MU ini merupakan "pioneer" kiper yang mahu ke kotak penalty lawan di menit2 akhir. Scheimeichel berhasil menjuarai euro 92 bersama Denmark dan treble winner bersama MU di tahun 1999





5.Jorge Campos
Legenda Meksiko ini memulai karirnya di Pumas pada tahun 1988. Meskipun hanya bertinggi 168cm, kiper ini berhasil membela meksiko sebanyak 130 caps dan tampil di 2 Piala dunia(94,98). Campos dikenal dengan warna kostumnya yang "nyentrik" dengan warna mencolok

6.Hans Joerg Butt
Kiper Jerman ini adalah kiper yang berhasil mencetak gol di 3 klub berbeda. Golnya yang terakhir adalah gol melawan Juventus di liga Champion musim 2009/2010


7.Rene Higuita
Dipenjara karena terlibat dalam penculikan yang melibatkan bos narkoba di Kolombia, Rene Higuita merupakan salah satu 'karakter yang paling' unik dalam sejarah sepak bola. Ia bermain 68 kali untuk tim nasional Kolombia, mencetak delapan gol. Dia bermain di Piala Dunia 1990 dan Melakukan blunder pada saat melawan Kamerun. Pada tingkat klub yang Ia bermain untuk Atletico Nacional, memenangkan Copa Libertadores pada tahun 1989. Sepanjang karirnya, yang berakhir pada usia 43, ia mencetak 38 gol. 'El Loco' juga melakukan "Kick Scorpion" di Wembley pada tahun 1995 saat melawan Inggris


8.Jimmy Glass
Kiper ini mgkin bukan kiper yg terkenal maupun yg paling produktif dalam daftar ini, tetapi golnya memiliki arti penting bagi klubnya, Carlisle United . Carlisle United meminjam Jimmy Glass dari Swindon Town pada akhir2 kompetisi.Pada pertandingan terakhir mereka Plymouth Argyle, Carlisle membutuhkan kemenangan untuk menghindari degradasi itu dari Football League. Pada saat injury time, Glass maju, dan mencetak gol lewat sebuah voli untuk menyelamatkan klubnya dari degradasi. Dia hanya bermain tiga pertandingan untuk Carlisle tapi hal ini membuatnya dianggap sbg pahlawan oleh Carlisle United


9.Jose Luis Chilavert
Penjaga gawang pertama yang mencetak hat-trick. Kiper yang sangat sukses sepanjang karirnya dan kadang2 kontroversial. Chilavert memiliki reputasi sbg spesialis free kick. Ia berhasil mencetak 50 gol selama berkarir di Velez dan berhasil memenangkan 4 gelar liga dan 1 piala libertadores. Mantan pemain Strasbourg pernah menolak untuk bermain untuk Paraguay di Copa America 1999 karena ia berpendapat pemerintah negaranya tidak menghabiskan cukup uang untuk pendidikan. Dia juga meludahi Roberto Carlos dan menuntut mengembalikan tanah diklaim setelah Perang Aliansi Triple pada abad ke-19.


10.Rogerio Ceni
Kiper dengan rekor gol terbanyak. Kiper Internasional Brasil ini telah memainkan lebih dari 900 kali pertandingan untuk Sao Paulo dan memegang rekor gol di Copa Libertadores bagi klubnya. Ceni berhasil mencetak 89 gol sepanjang karirnya. Pada tahun 2006 dalam pertandingan liga melawan Cruzeiro ia menyelamatkan penalti. beberapa menit kemudian ia mencetak gol melalui tendangan bebas dan kemudian menyamakan kedudukan. Dalam karir, lama terkenal, Ceni telah memenangi dua gelar Copa Libertadores, tiga liga Brasil dan World Club Championship melawan Liverpool pada tahun 2005.

11.Stanley Menzo, French Guyana



12.Yoni Mosari

13. Fransesco Toldo


14. Paul Robinson






15. Andreas Palop

16.Will Hesmer


sumber: goal.com

Rabu, 06 Oktober 2010

Ivan Zamorano




NAMA Ivan Zamorano sangat besar bagi Cile. Semasa kejayaannya, dia membuat negeri itu dihormati lawan-lawannya. Apalagi, di tingkat klub dia juga sukses.

Lahir dengan nama Ivan Luis Zamorano Zamora pada 18 Januari 1967, bakat besarnya sudah terlihat sejak kecil. Sebagai striker, dia termasuk dinamis, ulet, dan cepat. Zamorano juga tipe pekerja. Sehingga, sulit menjaga pergerakannya.

Mengawali karier di Cobresal, namanya cepat tenar karena kemampuannya itu. Dia pun cepat laris. Sempat membela Cobreandrino dan St Gallen, dia kemudian dibeli Sevilla pada 1990. Zamorano pun segera menjadi andalan klub Spanyol itu, mencetak 21 gol dari 59 penampilannya.

Real Madrid tergiur dan kemudian membelinya pada 1992. Zamorano pun sukses mengantar klub itu juara Divisi Primera musim 1994-95. Dia pun menjadi top skorer Liga Spanyol.

Kebesarannya kemudian dimiliki Inter Milan dari 1996 sampai 2000.Pemain berjuluk 'Bam-bam' ini sempat memberikan gelar Piala UEFA kepada Inter, namun selalu gagal di Liga Serie-A. Meski begitu, permainannya tetap menjadi kekuatan setiap tim yang dia bela. Zamorano menggunakan nomor punggung 9 selama di Inter hingga akhirnya Ronaldo datang. Setelah kedatangan Ronaldo, Zamorano mengenakan nomor punggung 18, namun Zamorano menambahkan tanda "+" di antara dua angka tesebut(1+8=9)

Di Tim Nasional Cile, dia menjadi bintang utama bersama Marcelo Salas dan Elias Figueroa. Duetnya bersama Salas dianggap terbaik dalam sejarah Cile, dan dikenal dengan duet Sa-Za (Salas-Zamorano). Dia membela Cile 69 kali dan mencetak 34 gol. Produktivitas yang sangat tinggi.

Sayang, di Piala Dunia 1998, dia gagal memmbawa timnya berprestasi tinggi. Perjalanan Cile hanya sampai di putaran kedua. Meski begitu, namanya tetap besar. Saat ini Zamorano menjadi asisten pelatih di timnas Chile U-18.

sumber: kompas


Jumat, 18 Desember 2009

Cara Rain membentuk tubuhnya untuk main di film Ninja Assassin



Jika Anda termasuk penggemar film action, Anda pasti tahu bahwa film “Ninja Assassin” telah mengguncang dunia perfilman akhir November 2009 lalu. Film ini menampilkan salah satu bintang terpopuler di Asia, Rain. Rain juga dikenal sebagai Bi di Korea dan memiliki nama lengkap Jeong “Rain” Ji-hoon. Banyak teman Rain yang memuji keindahan bentuk tubuh Rain dalam film ini, jadi sekarang mari kita cari tahu bagaimana Rain membentuk tubuhnya sedemikian rupa demi perannya dalam film “Ninja Assassin”.




Dia mengkonsumsi nasi dan hanya makan dada ayam tanpa kulit, ikan mentah, kentang dan salad. Dia menyiapkan sendiri makanannya selama hari-hari off latihan. Jika dia ingin makan yang berbumbu, dia akan menambahkan lada hitam. Sekali waktu dia bisa makan daging sapi rebus yang akan dia hargai sama seperti mendapat lotere.

Setelah transformasi ini, dia telah menurunkan kadar lemak tubuhnya dari 12% menjadi 5%.


Perubahan tubuh Rain dr tahun2008
badan rain sekarang

sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2943881

Jumat, 11 Desember 2009

Gheorghe Hagi




Gheorghe Hagi adalah mantan pemain timnas Rumania. Ia memiliki keistimewaan dalam passing, long shot, dan dribel. Hagi juga dianggap sebagai salah satu gelandang serang terbaik era 80-90an. Pemain berjuluk 'Maradona dari Carpathian' ini bermain dalam tiga Piala Dunia(1990, 1994, 1998) dan tiga european football championship (1984, 1996,2000). Pemain yang pernah mencetak 35 gol dari 125 pertandingannya untuk timnas Rumania ini dinobatkan sebagai pemain Rumania terbaik abad ini. Namanya juga diabadikan sebagai nama sebuah stadion di kawasan Constanta, tempat dia dilahirkan.

Pada tahun 1999, rakyat Rumania terhenyak mendengar kabar bahwa legenda hidup mereka, Gheorghe Hagi, akan gantung sepatu dari lapangan hijau. Ini tidak boleh terjadi. Rumania sebentar lagi akan berlaga di Piala Eropa 2000 di Belanda dan Belgia. Dan, Rumania masih butuh pemain gaek berumur (waktu itu) 34 tahun tersebut.

Rakyat seluruh negeri pun bersatu. Mereka patungan duit guna membeli seekor kuda balap untuk dihadiahkan kepada Hagi. Rakyat Rumania bersatu-padu untuk memohon kepada Hagi agar tidak pensiun dulu. Hagi kemudian tak berkutik.

“Aku sempat menitikkan air mata kala itu. Harga kuda itu memang tak seberapa bagi saya. Tetapi perhatian mereka terhadap saya ternyata begitu tulus dan begitu besar,” ujar Hagi. Dia pun membatalkan niatnya untuk pensiun. Demi bangsa dan negara.

Bakat bermain bolanya sungguh luar biasa. Jika berlari, bola seperti lengket di kakinya. Pengatur permainan yang cerdas. Tendangan kaki kirinya pun bukan main dahsyatnya. Pada Piala Dunia 1994, dia mencetak gol ajaib ke gawang Kolombia dari jarak 36,5 meter. Fantastis. Salah satu gol terbaik Piala Dunia 1994. Tak heran jika dia dijuluki sebagai 'Maradona dari Charpathia'.

Di level klub, Hagi juga tak kalah bersinar. Dia pernah jadi bintang di klub-klub raksasa Eropa. Sebut saja Real Madrid, Barcelona atau Galatasaray. Trofi Eropa seperti Piala UEFA dan Super Eropa pun pernah disabetnya. Sayang, Hagi tak pernah sekali pun mendapat penghargaan pemain terbaik versi UEFA atau FIFA. “Aku tak pernah mendapatkannya karena aku orang Rumania,” ujar Hagi setengah menggerutu.

Hagi tak pernah menutup-nutupi latar belakangnya yang buram. “Aku ini anak petani dan tinggal dengan binatang-binatang ternak di rumah,” katanya. Lahir di Constanta (Rumania) pada 25 Februari 1965, Hagi tumbuh di keluarga miskin. Faktor ini secara langsung atau tidak ikut membangun watak Hagi menjadi seorang yang bertemperamen tinggi, malah cenderung liar dan keras.

Pernah suatu waktu, saat datang ke Belanda bersama Tim Rumania pada Juni 2000, Hagi mencaci-maki petugas bandara. Dia merasa petugas bandara tidak menghargai tim Rumania sebagai negara. Hampir saja dia memukul petugas yang dia anggap arogan tersebut.

Perilakunya di lapangan pun tak kalah bengalnya. Sebut saja kasus Rumania versus Italia di Piala Eropa 2000. Hagi terkena kartu merah karena dianggap men-takcling Antonio Conte. Sedangkan Hagi menganggap Conte melakukan diving. Lontaran caci-maki pun terumpat dari mulut Hagi kepada Vitor Manuel Melo Pereira, sang pengadil di lapangan hijau.

“Hagi seorang pemain hebat. Sesekali dia memang terlihat temperamental. Tapi ini hanya salah satu unsur yang membuatnya berbeda dengan legenda sepak bola lainnya,” kata Presiden FIFA, Sepp Blatter.

Meski emosional dan meledak-ledak, tapi tak ada rakyat Rumania yang menghujatnya. Maklum, mereka sadar betul itu semua dilakukan Hagi karena kecintaannya kepada negara. Hagi adalah patriot sejati dari sepak bola. “Aku akan melakukan apa pun untuk negaraku,” begitulah Hagi berprinsip.

Seperti juga Maradona, selain patriotis, jiwa kepemimpinan Hagi sangat tinggi. Bulent Korkmaz, teman satu timnya di Galatasaray berkata, “Galatasaray tak punya ketakutan akan apa pun selama ada Hagi di lapangan. Dia sangat kuat dan percaya diri. Hagi memang terlahir sebagai pemimpin.”

Berkat Hagi pula, Galatasaray sanggup untuk pertama kalinya merebut Piala UEFA 1999-00 dan Piala Super Eropa 2000. Namanya dicatat sebagai salah satu legenda hidup klub asal Turki tersebut.

Pada 2001, Hagi mengumumkan mundur dari sepak bola secara resmi. Kali ini tak ada kompromi untuk kembali main lagi. Rakyat Rumania terharu biru. Mereka juga sudah tak menahan Hagi agar mengurungkan niatnya, seperti pada tahun 1999. Hagi yang makin menua sudah bulad tekadnya. Rumania pun memberikan kado pertandingan perpisahan untuknya di Stadion Lia Manoliu, Bucharest, yang dihadiri 60 ribu penonton.

Setelah pensiun, Hagi memutuskan untuk menjalani karir sebagai pelatih. Ia pernah menjadi pelatih timnas Rumania pada tahun 2001, namun hanya bertahan selama 6 bulan. Ia dipecat setelah gagal meloloskan Rumania ke Piala Dunia 2002. Kini ia menjadi pelatih Galatasaray setelah menggantikan Frank Rijkaaard yang dipecat Oktober 2010.

sumber: kompas, wikipedia